Kontingen Kalsel Raih 6 Medali di Peparnas XVII Solo 2024

oleh -100 Dilihat
Kontingen Kalsel di cabanag olahraga lempar cakram putera raih medali emas pada kejuaran Papernas 2024 di Solo.
Kontingen Kalsel di cabanag olahraga lempar cakram putera raih medali emas pada kejuaran Papernas 2024 di Solo.

siberdbn.com, SOLO – Dua atlet asal Kalimantan Selatan raih prestasi membanggakan pada ajang kejuaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) yang digelar di stadion Sri Wedari, Kota Solo, kemarin.

Torehan emas tersebut diraih melalui cabang olahraga atletik yang terdiri dari dua emas, dua perak dan dua perunggu.

Pelatih National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Kalsel, Hendra mengungkapkan dua medali emas tersebut diraih oleh Nor Nazwa dan Ahmad Fauzi.

“Alhamdulillah, kemarin kontingen kita meraih 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Nazwa dari cabang olahraga lempar cakrm berhasil meraih poin terbaik saat mengungguli lawannya dari Jawa Tengah. Nazwa mencatatkan lemparan ejauh 26,08 meter sementara lawannya hanya sejauh 23,20 meter, dengan capaian tersebut menjadi salah satu kejutan buat Nazwa sendiri karena ia bukanlah atlet yang di unggulkan,” ungkap Hendra saat di konfirmasi, Rabu (9/10).

Sementara medali emas kedua diraih Ahmad Fauzi katagori lempar cakram putera yang berstatus atlet nasional.

Selain dua medali emas kontingen Kalsel yang lainnya juga menambah perolehan medali dari cabang olahraga yang sama. Penampilan Akhmad Habibi dan Dinda Dwi Hidayati berhasil meraih medali perak pada ajang tersebut.

Dua medali perunggu selanjutnya diraih oleh Fatimah di katagori lempar cakram dan Yulia Resmiaty di cabang tolak peluru puteri.

Hendra berharap dengan pencapaian ini bisa menjadikan batu loncatan bagi teman-temannya yang lain agar tidak mudah menyerah dan bisa lebih mengejar prestasi lagi di ajang Internasional.

“Meski mereka adalah difabel, tapi saya yakin mereka akan terus bekerja keras untung meningkatkan prestasi dan kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas atlet kita dalam mengharumkan Kalsel dikancah internasional,” harapnya.

Ajang tersebut adalah bukti bahwa orang yang berkebutuhan fisik bukanlah penghalang. Akan tetapi dengan tekad, niat dan semangat yang lebih utama untuk meraih prestasi gemnilang.