DPPPAKB Kalsel Upayakan Perlindungan bagi Perempuan dan Anak dari KBG dalam Bencana

2 Min Read
Kepala Dinas PPPA-KB Kalsel, Sri Mawarni. Foto: MC Kalsel

siberdbn.com, BANJARBARU – Dalam upaya perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan berbasis gender dalam bencana, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPA-KB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki tugas pada Klaster Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender bagi perempuan dan anak pada situasi bencana.

Hal ini juga didasari dengan Surat Keputusan Gubernur Kalsel Nomor 188.44/0718/KUM/2021 tentang Pembentukan Sub Kluster Perlindungan Perempuan dan Anak dari Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dalam Bencana di Provinsi Kalsel.

Baca Juga: https://www.siberdbn.com/2025/01/22/dinkes-kalsel-beri-bantuan-pelayanan-kesehatan-kepada-warga-terdampak-banjir/

Kepala Dinas PPPA-KB Kalsel, Sri Mawarni menyampaikan sesuai arahan Gubernur Kalimantan Selatan, DPPPA-KB Kalsel juga turut memberikan pendampingan korban bencana banjir.

“Kita menyediakan kebutuhan spesifik korban untuk perempuan dan anak seperti yang kalau untuk anak ada susu formula, popok, minyak kayu putih, selimut, handuk. Untuk lansia popok dewasa, susu lansia, sarung,” kata Mawar di Banjarbaru, Kamis (23/1/2025).

Ia mengatakan, saat situasi bencana pihaknya selalu turut berpartisipasi disana. Pihaknya selalu mendata perempuan dan anak yang terkena bencana dan selanjutnya penyaluran bantuan sesuai dengan data.

“Setiap tahun selalu kita anggarakan, kalaupun tidak ada bencana kebutuhannya dapat menjadi stok di tahun berikutnya,” jelasnya.

Baca Juga: https://www.siberdbn.com/2025/01/23/gubernur-h-muhidin-terima-hasil-asesmen-pejabat-dari-dinas-psikologi-tni-au/

Perempuan dan anak merupakan kelompok yang mudah mengalami kekerasan, baik secara fisik, psikis, penelantaran, dan seksual, sehingga menempatkan mereka pada posisi paling rentan.

“Salah satu penyebab terjadinya kekerasan (terutama kekerasan seksual) pasca bencana, karena penempatan fasilitas yang tidak representatif gender, selain karena mekanisme bantuan yang tidak memperhatikan kelompok rentan,” tuturnya.

Diketahui, pasca adanya bencana DPPPA-KB juga memberikan pendampingan psikologis untuk korban bencana khususnya untuk perempuan dan anak.

 

Sumber: MC Kalsel/scw

Share This Article
1 Comment
Exit mobile version