Meskipun begitu, ada beberapa tantangan dalam implementasinya. Salah satunya adalah keterbatasan waktu. Dengan jadwal yang padat, terutama di tingkat SMA, terkadang sulit untuk menyesuaikan waktu senam tanpa mengganggu waktu pelajaran.
Selain itu, fasilitas sekolah yang terbatas, seperti lapangan yang sempit, tidak mencukupi kapasitas jumlah peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Motivasi siswa juga menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah, mengingat sebagian siswa mungkin belum terbiasa berolahraga.
Baca Juga: Wacana Pemerintah Beri Kampus WIUPK, Pakar: Membunuh Pendidikan
Sebagai kepala sekolah, Ayu Herlina Rustam, mengungkapkan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk wali murid, komite sekolah, dinas pendidikan, dan pengawas untuk mensukseskan kebijakan ini. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain sosialisasi dan mengajak kolaborasi kepada wali murid dan komite sekolah, serta membentuk tim Kerja Bersama untuk merencanakan dan memonitor pelaksanaan kebijakan ini agar berjalan efektif.
Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat memberikan banyak nilai positif yaitu disiplin, kesehatan, kebugaran, kerja sama, kepemimpinan, mandiri, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini dapat membantu membentuk karakter anak yang lebih baik, serta meningkatkan semangat dan konsentrasi dalam belajar.
Dengan total 237 peserta didik dan 29 tenaga pendidik di SMAN 1 Pengaron, program senam ini diharapkan membuat peserta didik dapat lebih menghargai waktu dan mengatasi stres juga kecemasan sehingga siap menghadapi tantangan masa depan.
Sumber: Rilis Kemendikdasmen/Luthfiyyah
Comment